Daftar Isi:
Suoh Lampung Barat – Sudah dua kali berkunjung ke Suoh Lampung Barat, pertama urusan kerjaan dan yang kedua bersama istri dan kawan-kawan. Yang pertama menginap di salah satu desa di Kecamatan Suoh, dan yang kedua perjalanan satu hari dari Liwa. Kedua trip tersebut sama-sama menyenangkan. Bisa melihat fenomena alam yang indah, berupa danau keramikan, air panas, letusan. Benar-benar jalan-jalan wisata alam yang menyenangkan, lain dari yang lain.
Menuju Suoh, salah satu tempat wisata alam di Lampung Barat, sebenarnya bisa pergi dan pulang dalam satu hari dari Bandar Lampung. Namun menginap di desa Sukamarga Kecamatan Suoh juga pilihan tepat. Dari Sukamarga hanya berjarak 2 kilometer ke Danau Lebar dan Danau Minyak, dan sekitar 3 kilometer ke Danau Asam. Kita bisa menikmati suasana pagi Suoh Lampung Barat ini tanpa harus terburu-buru oleh waktu. Serta belum terlalu siang dan terik untuk menikmati alamnya sambil foto-foto.
Jalan Menuju Suoh Lampung Barat
Mau jalan menuju Suoh Lampung Barat ada dua pilihan. Bisa pilih salah satunya.
Lewat Kotaagung
Jalan menuju Suoh Lampung Barat melewati Kotaagung Tanggamus, adalah rute paling singkat dan cepat. Dari pusat Kota Bandar Lampung sampai ke Danau Lebar atau Danau Minyak berjarak sekitar 160 kilometer. Waktu tempuhnya sekitar 5 jam. Melalui jalur inilah saya pertama kali jalan ke Suoh. Pergi malam, perjalanan terasa lancar karena tidak terlalu padat.
Dari Semaka menuju Suoh, kondisi jalannya banyak jalan onderlaag. Namun karena ini jalan paling singkat, warga lebih memilih lewat sini. Kawan-kawan pehobi foto dan jalan dari Bandar Lampung juga memilih rute ini. Masih enak dilewati kok.
Rute:
Tugu Adipura – Kemiling – Gedongtataan – Pringsewu – Kotaagung – berbelok ke kanan di Penanggungan Semaka. Lalu ikuti saja jalan menuju Suoh.
Lewat Liwa
Menuju Suoh Lewat Liwa, meskipun Suoh di Lampung Barat, sudah tentu ini rute yang memutar dan lebih jauh serta membutuhkan waktu perjalanan lebih lama. Namun bisa dipilih kalau mau menginap dan ke beberapa tempat di Liwa terlebih dahulu. Bandar Lampung – Suoh lewat Liwa berjarak sekitar 270an kilometer dan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 7 jam.
Kali kedua ke Suoh, saya lewati jalur ini. Karena kami ingin menikmati keindahaan alam pagi hari di Liwa dan sekitarnya terlebih dahulu. Baru pada pagi kedua kami berangkat menuju Suoh dari Liwa.
Kondisi jalan dari Batu Brak – Suoh, saat ini sudah banyak yang diperbaiki. Beberapa ruas sudah dalam keadaan jalan beton. Di beberapa titik yang rusak parah, saat saya lewat, sedang dalam tahap perbaikan. Namun karena memutar jauh, rute ini menjadi pilihan terakhir saya kalau ingin berangkat lagi dari Bandar Lampung.
Rute:
Tugu Adipura – Tugu Payan Kotabumi – Bukit Kemuning – Fajar Bulan – belok kiri di Pekon Balak Kecamatan Batu Brak Lampung Barat – lalu ikuti jalan menuju Suoh sejauh sekitar 40 kilometer.
Nah kalau sudah tau rutenya, kamu tinggal pilih mau pilih yang mana. Mau yang cepat atau mau dapet banyak yang didatangi.
Baca artikel saya yang lain: Curup Anggal, Air Terjun Unik di Way Kanan
Suoh Lampung Barat
Pemandangan perkampungan yang ada di Suoh ya seperti perkampungan pada umumnya. Sudah lebih banyak rumah berdinding tembok dibanding kayu. Sudah banyak toko dan juga penjual bahan bakar kendaraan bermotor. Tidak perlu kawatir kalau kehabisan bahan bakar di sini. Saat pertama kali datang, saya dan rekan kerja sempat mengisi bahan bakar pertalite sebelum pulang. Harganya lebih mahal daripada di Bandar Lampung, tapi masih wajar lah.
Pemandangan alamnya luar biasa, sudah tentu jauh berbeda dibanding pemandangan kota besar. Banyak pinggiran danau, padang rumput, dan bebukitan yang bisa dijadikan tempat foto-foto.
Tempat Wisata Alam di Suoh Lampung Barat
Sebelum foto-foto di padang rumputnya, lebih baik datangi dulu tempat wisata di Suoh berikut ini. Atau kalau yakin waktunya cukup, ya silakan saja dimana duluan mau foto-foto. Kalau saya pribadi sih, ya pilih ke Keramikan dan Nirwana dulu. Simak terus yaa.
1. Danau Keramikan
Ada yang bilang keramikan, ada yang bilang kawah keramik, kawah keramikan, danau keramik, danau keramikan. Disebut demikian karena permukaan lempengan batunya yang luas terlihat seperti keramik yang dipasang di rumah-rumah. Kita bisa berjalan di atasnya, asal mengikuti petunjuk dan saran dari penunjuk jalan yang ada di sana. Saat ini sudah ada anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat yang siap menemani tamu.
Salah seorang anggota Pokdarwis tersebut bercerita ke saya, lapisan yang mengeras inilah yang disebut keramikan. Tebalnya sekitar satu meter. Di bawahnya masih terdapat lava yang mengalir katanya. Diinjak sekitar 50an orang bersamaan masih aman, ini menurut yang ahli di bidangnya, jelasnya singkat.
Yang penting tidak melewati tali pembatas yang sudah mereka buat. Karena dia area-area tertentu lapisannya dikawatirkan tidak kokoh, dan ada air yang sangat panas di bawahnya.
Di berberapa titik tampak air yang meletup-letup keluar dari lubang kecil. Dan ada juga yang berbentuk lubang besar. Air panas juga kadang kita rasakan di kaki kita saat berjalan di atasnya. Tidak terlalu panas, yang memakai sandal jepit masih bisa jalan.
Saran saya, baiknya kalau kemari kita minta ditemani supaya kita aman. Bisa saja kita ke danau keramikan lewat danau asam dan tidak melapor dulu. Tapi ya itu, saya sangat menyarankan untuk melapor ke pokdarwis yang berjaga, dan minta mereka untuk temani. Dan tentu saja ada biaya yang harus kita keluarkan.
2. Nirwana
Sama seperti keramikan, Nirwana juga terlihat seperti keramik, namun tidak seluas keramikan. Banyak sekali uap air yang keluar karena banyak dan panasnya air di sini. Uap air yang banyak dan tebal menyerupai awan di atas sana, mungkin karena inilah disebut Nirwana.
Kalau Keramikan datar, Nirwana seperti gundukan besar. Semakin ke atas suhunya semakin panas. Juga ada tali pembatas di sini. Ikuti saja area yang dianggap aman oleh warga lokal, insya Allah kita juga akan aman-aman saja.
Nah enaknya di Nirwana, ada aliran air yang suhunya hangat. Alirannya sih aslinya dingin sepertinya, namun karena bercampur dengan air panas yang keluar dari dalam di sekitar Nirwana, akhirnya menjadi hangat.
Pertama kali datang saya hanya membasuh tangan dan muka saja. Di kedatangan kedua bersama istri dan kawan kawan, saya sempatkan untuk berendam di kali ini. Suhunya yang hangat membuat badan terasa segar sekali.
3. Padang Rumput
Nah, kalau sudah ke Keramikan dan Nirwana, silakan menikmati panorama alam danau-danau yang ada di Suoh dan juga padang rumput yang luas. Di pinggir jalan di sekitar Danau Lebar ada padang rumput, di sekitar Danau Minyak ada padang rumput. Dimana-mana ada padang rumput.
Pilih saja salah satu yang kita anggap bagus buat foto-foto. Banyak tempat bisa dijadikan tempat foto di sini. Selebihnya, tinggal tentukan angle pengambilan foto dan subyek foto.
4. Danau Minyak
Setelah dari Keramikan dan Nirwana, kita bisa mampir sebentar di Danau Minyak. Dinamakan demikian karena baunya seperti bau minyak. dan seperti ada minyak di permukaan airnya.
Ada spot foto buatan terbuat dari kayu di sini. Kita bisa berjalan di atas jalur kayu yang melingkar dan naik ke menara kecilnya.
5. Danau Lebar
Di dekat danau minyak ada Danau Lebar. Disebut lebar karena memang terlihat lebar, walaupun sebenarnya lebih lebar Danau Asam saat saya liat di peta. Luasnya sekitar 65 hektar dan terdapat pulau kecil di salah satu pinggiran danau. Pulau ini disebut Pulau Lebar oleh warga Suoh.
6. Danau Asam
Letaknya persis tidak jauh dari jalan, sehingga memudahkan pengunjung untuk datang ke tepiannya tanpa harus trekking jauh. Ada area parkir kendaraan yang cukup luas, dan loket untuk membeli tiket masuk.
Saya tidak tahu apa kita bisa berendang di danau Asam, dan danau lainnya di Suoh ini. Tapi duduk-duduk saja sambil menikmati alamnya saja sudah cukup bagis saya.
Di beberapa titik di Danau Asam, kita bisa dapat foto bagus berlatar belakang danau, bebukitan dan langit biru.
Kalau mau sedikit berpetualang, kita bisa ke Keramikan dan Nirwana dengan cara naik perahu dari Danau Asam. Mendarat di Pasir Kuning, lalu seikit berjalan kaki sampai ke Keramikan. Kalau mau mencoba, baiknya di pagi hari. Karena di siang hari lumayan panas dari matahari dan panas bumi di bawah.
Lebar Danau Asam sekitar 85 hektar, lebih luas dari Danau Lebar. Dinamakan Danau Asam oleh masyarakat Suoh karena rasa airnya yang asam.
Baca ini juga dong: Pantai Karang Bolong di Tanggamus
Tips
- Kalau saya memilih untuk datang berkelompok dengan kawan atau keluarga.
- Sehingga bisa patungan sewa mobil dari Bandar Lampung
- Atau cari kontak mobil travel Suoh
- Cobalah menginap di rumah penduduk di Suoh, nikmati segarnya udara pagi
- Untuk ke Keramikan dan Nirwana, saya lebih memilih naik ojek daripada menghemat dengan berjalan kaki.
- Nabung sebelum pergi kemari, buat bayar ojek, guide, dan tiket masuk di beberapa tempat. Senang dong kalau warga Suoh bisa lebih sejahtera karena giat di pariwisata.
Pesona Wisata Alam Panas Bumi
Bagi saya wisata Suoh ini adalah wisata “mahal”, bukan wisata murahan. Karena keindahan alamnya yang masih alami, dan tentu saja fenomena alam berupa panas buminya ini adalah atraksi yang langka. Sangat jarang kita bisa menikmati fenomena alam panas bumi seperti yang ada di Suoh ini.
Suoh berbatasan langsung dengan zona rehabilitasi dan zona inti di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Soal ini baiknya memang diskusi dengan ahlinya, karena kaitannya dengan menjaga alam. Namun jangan lupakan pula kesejahteraan masyarakat yang ada di dekatnya. Kalau masyarakat bisa sejahtera dari pariwisata dan sejalan dengan pelestarian alam, maka mereka tentu saja tidak akan merusak alam lagi toh.
Belum dikelola dengan serius? Kita sebagai wisatawan dan orang yang sudah pernah jalan kemana-mana juga baiknya juga bijaksana ya. Adakalanya lebih baik begini sehingga semua terlihat masih alami. Kita tunggu saja, ada waktunya Suoh akan terkenal sebagai tempat tujuan wisata di Lampung, khususnya Lampung Barat.
Mantap.. jadi ingin kesana lagi.. ingin nginap dan menikmati sejuknya udara pegunungan disana.
Asik ya oom, udara sejuk sama pemandangan bagus.
Klw ke Keramikan bisa pake mobil?
Tarif homestay berapa? jasa guide berapa? tiket2?
penasaran juga mo kesana
Pingback: Es Kacang Merah - Sop Buah Komeng Pasir Gintung - Yopie Pangkey