Daftar Isi:
Pengertian husnudzon dan suudzon – Dalam berbagai kesempatan mungkin kamu sering mendengar kata “husnudzon” dan “suudzon” diucapkan. Sudah tahu apa arti, pengertian keduanya? Bisa sebutkan contoh bersikap suudzon dan husnudzon (suuzan dan husnuzan) ?
Suudzon dan husnudzon adalah sama-sama perbuatan menyangka (menduga atau mengira). Sangkaan yang ada dalam pikiran tersebut bisa ke diri sendiri, orang lain, dan kepada Allah.
Singkatnya, Husnudzon adalah sangka baik dan suudzon adalah sangka jelek.
Baca juga:
* 5 Aplikasi Alquran Offline Terbaik Untuk HP Android
Pengertian Suudzon
Arti suudzon adalah buruk sangka. Dalam bahasa Inggris kita sering juga mendengar “negative thinking”.
Suuzan berasal dari 2 (dua) kata dalam bahasa Arab. Su’u yang berarti jelek dan dzon yang berarti sangkaan.
Allah SWT menyerukan kepada orang yang beriman kepadaNya, dalam Surat Al-Hujarat ayat 12, “Jauhilah kebanyakan dari sangkaan”.
“Karena sesungguhnya sebagian sangkaan itu adalah dosa. Dan janganlah saling mencari kesalahan dan janganlah menggunjing sebagian kalian kepada sebagian.”
Mudah ya diucapkan, namun sulit dipraktekkan. Apalagi saat ini banyak yang senang ber”ghibah”. Tidak tahu keadaan yang sebenarnya, namun berani menyangkakan seseorang yang bukan bukan. Tidak sadar ada dosa di dalamnya. Atau jangan-jangan sadar tapi tidak peduli ya.
Kalau Allah sudah melarangnya, tentu saja kita seharusnya menaatinya. Taat untuk tidak melakukan yang disebutkan di ayat tersebut. Dan tentu saja pahala dari Allah yang menjadi imbalannya.
Pengertian Husnudzon / Husnuzan
Husnudzon berasal dari 2 (dua) kata dalam bahasa Arab. Husnu yang memiliki arti atau makna “baik” dan dZon (az-zan) yang berarti sangkaan. Kedua kata tersebut memiliki arti sangkaan baik.
Mungkin sepada dengan istilah “positive thinking” dalam bahasa Inggris.
Pengertian dari husnuzan adalah bersangka (menduga atau mengira) hal yang baik, kepada Allah, orang lain, dan diri sendiri. Sebuah sikap yang harus dimiliki oleh orang yang beriman kepada Allah.
Tulisan Arab Husnudzon
Macam Husnudzon
Di banyak artikel yang saya baca, ada 3 husnuzan, termasuk husnuzan terhadap diri sendiri. Di artikel ini saya bedakan menjadi 2 (dua) saja ya.
1. Husnuzan kepada Allah SWT
Husnudzon kepada Allah SWT adalah dengan besangka baik kepada Allah SWT atas apa yang terjadi kepada dirinya dan orang lain.
Allah menetapkan atau memberikan sesuatu kepada kita yang sering kali tidak kita sukai. Bisa jadi kita tidak merasa cocok bahkan marah dengan ketetapan atau pemberian tersebut.
Yang perlu kita pahami adalah, Allah itu maha segalanya. Selain Maha Pemberi, Allah juga Maha Mengetahui. Pasti ada hikmah di balik semuanya.
Jadi, saat kita mendapat musibah, cobaan enak, cobaan tidak enak, rizki, dan lainnya, hendaknya selalu bersangka baik kepada Allah.
Selain pahala, apa ada hikmah dan mnafaat lain yang bisa kita dapat atau rasakan? Coba simak ini.
Manfaat dan Hikmah Husnudzon Kepada Allah
Kalau kita bisa husnodzon terhadap Allah, kita akan:
- Selalu optimis Allah akan selalu membantu kita dengan berbagai pertolongan selain memberikan cobaan.
- Percaya diri dan tidak putus asa. Selalu berusaha/bekerja/melakukan sesuatu kebaikan dengan pantang menyerah.
- Menjadi lebih sabar, tabah, takwa, dan tawakal.
- Terhindar dari dosa
- Dan lain-lain
Contoh sikap Husnuzon Billah:
Adakalanya kita gagal dalam mengusahakan sesuatu. Misal tidak berhasil mencapai target penjualan dari kantor. Sikap husnudzon kita adalah dengan meyakini bahwa hal tersebut adalah cobaan dariNya. Yang artinya kita harus lebih giat lagi beribadah, berdoa dan berusaha.
Contoh yang kurang pas dari husnuzon adalah merasa yakin Allah membantu tanpa kita melakukan usaha. Dalam sebuah riwayat diceritakan seorang sahabat yang tidak mengikatkan kudanya. Karena berpikir Allah yang akan menjaganya. Sahabat tersebut kemudian ditegur untuk tetap berusaha semampunya sebelum husnudzon billah.
Sudah bisa sebutkan sendiri contoh lain dari husnuzan billah bukan?
Husnudzon terhadap sesama manusia
Husnudzon kepada sesama manusia adalah dengan tidak bersangka yang jelek-jelek. Apalagi kalau kita benar-benar tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Apa yang kita sangka belum tentu benar. Sudah ada ayatnya bukan? Di SQ. Al-Hujarat ayat 12.
“Jauhilah kebanyakan dari sangkaan. Karena sesungguhnya sebagian sangkaan itu adalah dosa.”
Saat kita menyangka yang tidak benar lalu kita ucapkan, itu menjadi fitnah. Kalaupun ternyata sangkaan kita benar, saat kita ucapkan itu menjadi ghibah. Semuanya dosa lho guy.
Lebih baik kita bersangka yang baik-baik saja kepada orang lain. Kepada saudara, tetangga, kawan kerja, kawan main, dan seterusnya.
Manfaat Husnuzan kepada sesama
Lalu apa manfaat yang kita dapat/rasakan, kalau kita husnuzan terhadap orang lain?
- Lebih harmonis atau lebih baik dengan sesama manusia.
- Selalu senang dengan kebahagiaan yang didapat orang lain.
- Banyak teman, karena tidak pernah merugikan orang lain dengan pemikiran dan sangkaannya.
- Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama manusia.
- Terhindar dari sikap dan perbuatan berkeluh kesah, menggunjing, dendam, iri dan dengki, fitnah, dan adu domba.
- Terhindar dari dosa
- Dan lain-lain.
Contoh sikap Husnuzon kepada Sesama
Adakalanya kawan satu divisi di kantor lebih sukses dalam mencapai target penjualan misalnya. Sikap husnuzon kita kepadanya adalah tidak berasumsi bahwa dia melakukan kecurangan. Atau juga menyangka dia pergi dan minta bantuan dukun.
Sikap husnuzon kita adalah dengan senang atas capaiannya. Yakin dia lebih berusaha dan gigih dibanding kita. Lalu instrospeksi diri, apa yang perlu kita perbaiki untuk bersaing sehat dengannya.
Sudah bisa berikan contoh lain dari husnudzon terhadap sesama bukan?
Baca juga:
* Pengertian Toleransi + Contoh Sikap Pelaksanaannya
Kesimpulan
Jadi intinya, apapun yang terjadi di dunia ini sudah seharunya kita selalu bersangka yang baik-baik kepada Allah. Baik itu sesuatu yang menimpa kepada kita dan orang lain. Atau sesuatu yang kita atau orang lain peroleh, baik yang mengenakkan atau yang tidak. Semua pasti ada hikmahnya dari Allah.
Daripada marah, tidak terima, iri, dengki, dan lainnya, lebih baik kita bersangka baik. Lebih baik mencari manfaat husnudzon daripada pikiran kita dipenuhi dengan berbagai sangkaan yang belum tentu benar.
Semoga artikel pengertian husnudzon dan suudzon beserta contoh dan manfaatnya ini bermanfaat.