Apa itu “New Normal” yang Sedang Ramai Dibicarakan Sedunia?

By | May 21, 2020
Share Article:
Apa itu New Normal adalah - Photo by Anastasiia Chepinska on Unsplash
Apa itu New Normal? Yuk sama-sama simak. (Gambar ilustrasi: Anastasiia Chepinska on Unsplash)

Apa itu New Normal? Apa arti dan pengertiannya? Soalnya akhir-akhir ini sering banget istilah ini kita dengar dan baca. Baik di koran cetak, online, radio, media sosial. Sering disebut di berbagai Zoom Meeting, Bincang-bincang di Live Instagram (IG), dan media-media lain.

New Normal, adalah istilah dalam bisnis dan ekonomi yang mengacu pada kondisi keuangan setelah krisis keuangan 2007-2008, setelah resesi global 2008-2012, dan pandemi COVID-19.

Dalam Konteks pandemi COVID-19, New Normal adalah mengacu pada perubahan perilaku manusia setelah pandemi ini. Pandemi coronavirus akan mengubah kehidupan sehari-hari kita. Termasuk membatasi kontak dengan orang lain, seperti bersalaman dan pelukan.

Istilah ini kemudian sering digunakan dalam berbagai konteks lain untuk menyiratkan bahwa sesuatu yang sebelumnya tidak normal menjadi biasa atau normal.

Demikian dilansir wikipedia berbahasa Inggris menjelaskan arti dan pengertian dari NewNormal.

Baca juga:
* Bagaimana Resto dan Cafe Menerapkan ‘New Normal’?

New Normal di China

Kalau kamu menyimak berbagai berita di tahun 2012, kamu akan melihat bahwa ekonomi Tiongkok telah menunjukkan pelambatan yang nyata. Tingkat pertumbuhan ekonomi sebelum krisis keuangan 2007-2009 berada di 2 digit. Menjadi 1 digit, yaitu sekitar 7 % di 2014.

Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping, pada 2014 mengindikasikan bahwa Tiongkok sedang memasuki ‘new normal’.

Kemudian pers mempopulerkan istilah ini, mengacu pada ekspektasi tingkat pertumbuhan 7% di Tiongkok untuk masa mendatang.

Itu merupakan indikasi antisipasi pemerintah China terhadap pertumbuhan ekonomi yang moderat tetapi mungkin lebih stabil dalam jangka menengah hingga panjang.

New Normal Menurut Admin IG Lampung

Kawan-kawan admin juga sempat membahas soal NewNormal dalam konteks pandemi virus corona. Semua punya pendapat masing-masing, namun tidak ada yang berselisih faham. Semua kira-kira sama.

Seperti admin akun Instagram @seputar_lampung, Jaya, punya kata-kata sendiri menerangkan istilah ini. Menurutnya, New Normal adalah membiasakan diri dengan aturan (baru), sehingga kita merasa terbiasa (normal) dengan situasi saat ini.

Penerapan secara personal, menurut Jaya, tentu sesuai aturan pemerintah. Pakai masker, jaga jarak, dll.

Admin akun IG @sscilampung Evando Priyanto juga menambahkan penerapan senada dari New Normal. Kedepannya kita akan terbiasa menjaga kebersihan. Menjaga kesehatan menjadi prioritas.

Selalu cuci tangan dan membawa hand sanitizer ke mana pun kita pergi. Pergi-pergi juga selalu memakai masker untuk mengatasi debu, polusi, dan viru utamanya. Dan saat pulang langsung membersihkan badan. Dan sebagainya.

Sempat juga menyinggung mengenai dunia usaha di masa-masa pasca pandemi dengan para admin IG Lampung.

Admin IG @lampungdirectory, Zaki Senafal, berpendapat harusnya usaha kecil lebih bisa cepat bangkit dengan kondisi newnormal.

Bisnis besar lebih besar juga bebannya menurut Zaki.

Tahun 2009

Saat saya cari berita terkait, memang benar. Istilah “NewNormal” sudah digunakan mulai tahun-tahun tersebut di atas.

Sebut saja misalnya sebuah berita yang dilansir ABC News tanggal 13 Juni 2009. Judul beritanya; Finance: Americans Adapt to the ‘New Normal’.

Berita tersebut mengangkat pendapat masyarakat Amerika mengenai cara mereka beradaptasi dengan kondisi ekonomi saat itu.

Istlah ini juga muncul dalam sebuah acara diskusi yang diselenggarakan oleh International Monetary Fund pada tanggal 15 December 2010.

Mohammed A. El-Erian membawakan topik bertajuk ‘Navigating the New Normal in Industrial Countries’.

Baca juga:
* 6 Cara Melindungi Kesehatan Mental Remaja Saat Wabah Corona

Pengertian New Normal Menurut Wiku Adisasmita

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita, juga membahas pengertian istilah yang sedang trend secara global ini.

New normal, menurut Wiku, adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal. Namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Prinsip utamanya adalah dapat menyesuaikan pola hidup.

Dilansir di Kompas.com Wiku memaparkan, secara sosial, kita pasti akan mengalami sesuatu bentuk newnormal atau kita harus beradaptasi dengan beraktifitas, dan bekerja.

“Tentunya harus mengurangi kontak fisik dengan orang lain, dan menghindari kerumunan, serta bekerja, bersekolah dari rumah,” Ujar Wiku.

Bagaimana New Normal di Indonesia?

https://www.instagram.com/p/B_2B7AABh6R/

Kita semua tentu berharap baik agar pandemi covid-19 bisa segera teratasi. Serta perekonomian dalam semua sektor kehidupan kembali tumbuh positif.

Kita semua mengetahui belum ada obat dan vaksin untuk covid-19 di seluruh dunia. Yang ada baru uji penelitian vaksin. Yang menurut para ahli paling cepat itu 1 tahun bisa disebarluaskan.

Masih kata Wiku, masyarakat akan menjalani hari-harinya dengan ‘normal baru’. Sampai kapan? Ya sampai vaksin atau obat penangkal virus corona ditemukan. Atau paling cepat ya setahun kedepan.

Berarti negara kita berharap kita bisa mengubah perilaku (behavior change). Yang tadinya tidak biasa cuci tangan, mulai saat ini harus rajin cucu tangan. Yang tadinya suka kumpul ramai-ramai, ya ditahan dulu kebiasaannya.

Tak lupa Wiku menambahkan, kita harus memiliki pikiran positif. Karena negara kita Indonesia ini memiliki kapasitas yang besar dan gotong royong

Dia pun mengajak kita semua untuk bergotongroyong, agar bisa segera terbebas dari Covid-19.

Bagaimana menurutmu pernyataan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19? Setuju dengan New Normal? Atau kamu punya pendapat lain?

Pembahasan saya ini terlepas dari kapasitas tes dan deteksi Covid-19 yang sudah kita lakukan. Juga tidak membahas kematian orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Kesimpulan

Demikian sekilas mengenai arti dan asal usul istilah new normal yang sedang trend saat ini.

Intinya, yang tadinya tidak biasa menjadi biasa. Yang tadinya tidak normal, menjadi normal dijalankan sehari-hari.

Baca juga:
* COVID-19: Tips Aman di Rumah, Sekolah, dan Tempat Kerja

Satu yang pasti. Kita harus optimis menyambut masa-masa pasca pandemi ini. Mengutip sebuah judul artikel di iveybusinessjournal.com tahun 2010, New Normal membutuhkan mindset baru. Sudah kah kita?

Share Article: