Daftar Isi:
Kamera Point and Shoot sudah jarang atau mungkin tidak pernah kamu gunakan lagi? Apalagi mungkin kamu sudah punya kamera DSLR yang mahal. Dan manusiawi banget kalau kita ingin orang tahu foto-foto yang kita buat itu diambil dengan kamera mahal bukan?
Atau mungkin tidak pernah membawa kamera point and shoot lagi karena hampir semua kawan main kita sudah membawa DSLR semua. Jadi untuk apa kita membawa ‘compact camera’ yang mungil ini? Yah, atau bisa bilang juga mengapa harus memotret dengan kamera HP atau smartphone?
Baca juga:
* 12 Jenis Fotografi yang Bisa Kamu Pelajari Sebagai Pemula
Sejak instagram booming, sudah banyak sekali orang yang memotret dengan kamera compact dan smartphone. Semua terlihat menyenangkan sekali. Follower dan jumlah like pun meningkat, hanya dengan foto hasil dari kamera point-and-shoot.
Sedangkan kita membeli kamera DSLR itu bukankah karena ingin keluar dari hingar bingar instagram? Punya kamera besar yang mahal karena ingin serius menjadi fotografer amatir. Atau bahkan ingin menjadi fotografer profesional?
Jadi mengapa membawa dan memotret menggunakan point-and-shoot camera?
Coba baca hal-hal di bawah ini.
Liburan Tidak Selalu Membutuhkan Kamera DSLR
Sering kali kita liburan itu karena benar-benar ingin berlibur dari banyak hal. Termasuk dari rutinitas memotret yang serius. Benar-benar mnikmati suasana tanpa harus terganggu dengan ‘saya harus mendapatkan foto bagus’ saat traveling liburan.
Kamu akan merasakan bahagia membawa kamera yang praktis saat duduk di kursi rollercoaster. Atau ketika kehujanan saat memancing 😀
Sekali saya naik Gunung Ijen bersama kawan-kawan dan saya membawa Nikon D800, lensa 24-70 serta lensa 70-200. Benar-benar menyusahkan.
Padahal saat itu kami benar-benar ingin menikmati blue fire. Memotret bukan tujuan utama. Turun dari Kawan Ijen, punggung dan punda terasa seperti mau hancur 😀
Apalagi kalau kita berlibur bersama keluarga dan anak-anak yang masih kecil. Akan repot membawa peralatan yang berat dan sekaligus mengurus anak.
Bantulah diri kita sendiri dan keluarga, dengan sesekali tidak membawa kamera besar yang berat.
Foto Selfie Menjadi Lebih Nyaman
Memang sekarang sudah banyak kemudahan transfer file dari DSLR ke smartphone. Sehingga setelah foto, bisa segera kita unggah ke media sosial kita. Namun alangkah ribetnya kalau ini kita lakukan saat liburan bersama keluarga.
Sebelum ada kamera depan di HP yang canggih seperti saat ini, kamera compact menjadi pilihan. Foto selfie jadi lebih mudah dan praktis.
Tidak perlu dibandingkan dengan kualitas foto DSLR. Hasil foto dari kamera point-and-shoot sudah cukup membuat kita sendang memiliki foto profil yang mengesankan.
Foto Kenangan Untuk Anak Cucu
Foto-foto dari kamera compact bisa jadi menjadi foto yang lebih mengesankan dibanding hasil foto kamera DSLR. Karena foto dari kamera compact bisa lebih mudan dan praktis kita dapat.
Saat kumpul-kumpul dengan keluarga besar kita atau keluarga besar mertua, kamera kecil akan terasa lebih nyaman digunakan.
Foto-foto keluarga yang membuat kami tertawa itu kebanyakan diambil dengan kamera compact. Kamera compact mudah dijangkau dan mudah digunakan. Bahkan oleh anak kita yang masih kecil.
Kamera Point and Shoot Bisa Rekam Video
Merekam momen-momen mengesankan bersama kawan atau keluarga menggunakan DSLR? Duh, nanti-nanti dulu deh. Kepikiran bakal menyita kapasitas memori kamera dan harddisk. Kecuali memang ingin merekam suasana khusus yang benar-benar di-setting.
Kalau merekam suasana dan momen hari-hari di rumah dan saat liburan, ya saya memilih menggunakan kamera point-and-shoot. Atau seringnya dengan kamera HP.
Merekam video dengan kamera yang praktis memerlukan sedikit waktu menunggu. Apalagi kalau anak-anak kita yang meminta direkam. Mereka tentu akan tidak sabar kalau kita harus mengambil kamera dari dry-box, dan memasukkan memori dan bateri. Kelamaan pikir anak-anak.
Bisa Minta Tolong Orang Lain Untuk Memotret
Fotografer, baik amatir dan pro, jarang berada dalam foto. Benar tidak? Seringnya selalu yang memotret, bahkan di acara-acara keluarga.
Kebayang ga saat kita jalan bersama keluarga dan ingin berada satu frame foto dengan mereka? Mengeluarkan tripod, setting kamera, shoot. Bagaimana kalau kita pindah-pindah lokasi? Merepotkan bukan?
Siapapun bisa memotret dengan kamera point-and-shot. Sesuai julukannya, bidik dan tembak. Mudah, simpel, praktis. Hal yang sama berlaku untuk kamera HP yang sudah menjadi gadget umum sedunia.
Dengan kamera point-and-shot kita tidak perlu mengajari orang lain untuk menekan tombol shutter.
Nikmati Hidup
Entah sudah berapa tahun saya sering membawa kamera DSLR, baik sebagai fotografer amatir dan profesional. Hampir setiap hari membawa kamera DSLR dengan isi yang lumayan berat. Belum lagi laptop di tas lain. Benar-benar lelah melihat kamera besar 😀
Saya sempat mengikuti kegiatan harian seorang tokoh politik di Lampung selama sekitar 5 tahun sebagai fotografer (tim media). Selama itu saya selalu membawa kamera dan laptop. Kapan-kapan saya akan bercerita mengenai ini di artikel lain.
Pada berbagai kesempatan, saya juga sering tidak membawa kamera sama sekali. Dan saat itu melihat berbagai kesempatan yang potensial menjadi sebuah foto bagus. Dalam hati, menyesal juga tidak membawa kamera sama sekali.
Saat tidak membawa kamera, tentu saja foto-foto yang dihasilkan adalah untuk akun instagram saya dan blog.
Jadi dengan kamera point-and-shot atau kamera HP, sudah cukup untuk membuktikan ke orang lain saya berada di suatu tempat. Ambil kamera, ambil foto, simpan ke dalam tas. Lalu kembali nikmati hidup.
Kalau kamu punya kamera point-and-shot yang full-frame, tentu saja berbeda. Sudah cukup menjadi alasan bagus meninggalkan kamera DSLR yang mahal dan berat di rumah.
Bisa menikmati hidup tanpa terganggu gear yang berat. Sekaligus bisa merekam banyak momen indah bersama kawan dan keluarga dengan mudah dan praktis.
Kesimpulan
Hal yang sama juga berlaku untuk kamera Handphone/smartphone. 3 Tahun belakangan saya selalu membawa HP saja saat traveling ke berbagai tempat di Indonesia. Keperluan saya hanya untuk blog, instagram, dan facebook. Foto-foto handphone sudah cukup untuk saya.
Ternyata ada juga alasan bagi saya untuk meninggalkan kamera DSLR di rumah dan menggunakan kamera jenis lain. Alasan ini sangatlah subyektif ya. Saya yakin alasan-alasan di atas tidak berlaku ke semua orang, baik fotografer amatir dan profesional.
Baca juga:
* Fotografi “Di Rumah Aja” Dalam Hitam Putih
Tapi alasan-alasan ini mungkin saja pas bagi beberapa orang yang sedang mencari kamera yang cocok digunakan. Pabrikan membuatnya tentu dengan alasan tertentu dan menyasar orang tertentu. Mungkin kamera point-and-shoot ini cocok buat kamu. Semoga bermanfaat.